CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 13 Desember 2015

kun anta

“KUN ANTA” JADILAH DIRIMU SENDIRI 
    Saya merupakan seorang anak perempuan yang terlahir kembar dengan seorang laki-laki. Kami selalu bersama berada di perut ibu kami selama 9 bulan kurang 1 minggu. Di hari 9 bulan saudara kembar saya dipanggil Allah S.W.T , rasanya hanya saya yang dipilih terlahir di dunia ini. Saya mendapatkan sebuah karunia yang luar biasa oleh Allah S.W.T untuk hidup di dunia yang indah ini. Takdir untuk tidak hidup bersama dengan kembaran saya sudah menjadi ketentuan Allah S.W.T.          Saya tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang sedikit tomboy, semasa kecil saya tidak mau memakai rok kecuali serangam sekolah. Saya juga suka berpotong pendek seperti anak laki-laki. Saya sendiri merasa sifat kelaki-lakian saya muncul dari kembaran saya. Orang tua saya gemas melihat kondisi saya. Seiring berjalannya waktu, saya memiliki dua orang adik perempuan. Ibu saya ingin sekali melihat anak perempuannya untuk tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang feminin dan cantik, segala cara di lakukan ibu saya. Ibu saya berusaha agar saya mengenakan rok, salah satu cara yang dilakukannya ialah membuatkan saya baju seragam dengan dua adik saya. Selain itu ibu saya juga sering membelikan rok bagi saya. Akhirnya usaha beliau berhasil, lama kelaman saya senang mengenakan rok dan merasa nyaman dibandingkan memakai celana, karena sebaiknya seorang wanita mengenakan rok. Saya tidak memiliki paras yang cantik seperti teman-teman yang lain. Saya tidak suka berhias, memakai bedak pun apabila perlu saja. Wajah saya kebetulan berminyak sehingga menggunakan bedak pun tujuannya agar menutupi wajah saya yang berminyak. Saya kadang meraasa minder karena teman-teman saya cantik. Perasaan sedih dalam diri saya mulai muncul ketika teman-teman saya yang disukai oleh teman laki-laki. 
     Saya sempat merasa sedih karena wajah saya yang cantik. Saya juga tidak memiliki rasa percaya diri yang baik, sehingga hanya memiliki sedikit teman dekat di sekolah. Kondisi itu terjadi saat masa-masa SMP maupun SMA, di mana ketertarikan pada jenis kelamin lain mulai muncul. Saya sempat merasa iri dengan kondisi itu. Saat akhir masa SMA, saya mulai sadar bahwa tidak ada laki-laki yang suka dengan saya karena mungkin mereka tidak enak hati karena saya sejak SMP sudah mengenakan jilbab walaupun saya bersekolah di sekolah negeri. Saya juga mulai paham dan bersyukur bahwa Allah menjaga saya untuk tidak berpacaran dan sikap sombong bila wajah saya cantik. Saya melanjutkan untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Saya semakin merasa paham dengan arti cantik saat duduk di bangku kuliah. Allah mempertemukan saya dengan orang-orang yang luar biasa untuk selalu mengajak dalam kebaikan. Saya menyadari bahwa cantik tidak hanya dari fisik, tetapi bisa berasal dari hati. Saya berusaha untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, Alhamdulillah saya memiliki banyak teman, bahkan saya merasa merasa merek adalah saudara saudari saya semuslim. 
    Saya merasa senang berkuliah hingga tak terasa saya lulus S1. Saya memiliki keinginan untuk bekerja setelah lulus S1, tetapi orang tua saya menyarankan untuk melanjutkan sekolah. Akhirnya saya melanjutkan kuliah S2 di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu tentu melihat teman-teman yang seumuran menikah, muncul perasaan untuk menikah. Akan tetapi saat itu tidak ada laki-laki yang mendekati ataupun melamar saya. Apabila sedang tidak ada kesibukan, rasanya sedih juga mengingat teman-teman seumuran saya di dekat rumah sudah menikah semua bahkan sudah memiliki anak. Selain itu, umur saya juga semakin bertambah, muncul perasaan was-was, jikalau tidak juga bertemu jodoh. Orang tua juga sudah mulai menanyakan tentang adakah laki-laki yang sudah mendekati. Saya tidak pernah pacaran sama sekali. Saat itu mulai muncul rasa khawatir lagi, yaitu apakah karena paras saya yang tidak cantik sehingga tidak ada laki-laki yang mendekati. Saya merasa terganggu dengan perasaan itu hingga kadang menjadi tidak percaya diri. Akhirnya saya pasarah kepada orang tua untuk memilihkan dan mencarikan jodoh untuk saya. Orang tua juga memberikan dukungan bahwa jodoh itu pasti ada dan sudah ditetapkan Allah. Saya menjadi ingat kembali, bahwa cantik itu tidak hanya fisik, tetapi dari pacaran hati dan akhlak. 
      Saya mulai berusaha memperbaiki diri, berusaha dekat dengan Allah S.W.T. Saya berusaha untuk berprasangka positif, bahwa insyaallah akan datang pada saya seorang laki-laki yang soleh yang melihat kecantikan dari hati dan akhlak. Saya pasrah dengan Allah S.W.T dan Alhamdulillah saya dipertemukan dengan seorang laki-laki yang menjadi suami saya sekarang ini melalui perantara orang ketiga yaitu teman ayah. Prosesnya cukup singkat dan saya sendiri dahulu merasa tidak percaya. Kami bertemu sekali, jarak dari pertemuan ke lamaran ialah 5 hari. Sebulan kemudian kami pun menikah. Sungguh karunia Allah yang luarbiasa untuk saya, bias dipertemukan dengan cara-cara yang baik. Saat saya menanyakan alas an suami saya menikahi saya adalah karena kesederhanaan saya. Suami saya bercerita bahwa raut wajah saya terlihat “merengut” saat bertemu pertama kali. Jelaslah bahwa kecantikan itu tidak dilihat hanya dari paras, tetapi dari hati dan akhlak kita. Alhamdulillah saya dipertemukan dengan laki-laki yang luarbiasa yang tidak pernah terpikiran. Saya juga belajar bahwa laki-laki yang baik ialah yang melihat seorang perempuan tidak hanya dari paras tetapi juga hati dan akhlaknya.

Senin, 27 Juli 2015

ada masanya

Lama tak mengisi blog ini,kali terakhir 2012.. Lucu membaca kembali, saat masa menuliskan dengan bahasa alay, ternyata saya pernah alay juga,hehe Mari disimak ada masa di mana fanatik dengan chelsea fc Tepatnya 3 tahun lalu, saat masih mengandrungi tim kesayangan sepakbola Chelsea. Isi blognya pun bertema tentang chelsea,suka chelsea sejak SMP dan menularkan virus suka pada adik. Agak aneh bagi orang- orang, karena kami perempuan dan suka bola. Ya, menonton tanyangan sepakbola dahulu adalah hiburan berharga bagi saya. Mengenang masa itu lucu rasanya, di saya sekarang sudah menginjak usia 24 tahun. Banyak euforia didalamnya, bahkan waktu yang seharusnya untuk tidur pun dibela belain bangun untuk menonton. Saya biasanya nonton bareng adik saya yang sama sama pencinta chelsea. Bapak kami biasanya marah karena kami begadang dan tidak tidur. Kami yang bandel hanya mendengarkan kemarahan bapak sambil takut takut juga. Kami pun biasanya menonton dengan volume yang kecil, bila ada peristiwa menengangkan saat pertandingan, kami biasanya menutup mulut kami agar teriakan kami tidak terdengar oleh orang- orang serumah. Ada cerita lucu juga saat SMA, di mana pecinta chelsea adalah kaum minoritas.Ada perasaan senang saat itu walaupun hanya hitungan jari, ada teman mengobrol sesama pecinta chelsea. Tapi biasa ketika chelsea kalah tanding,saat itu rasanya malas sekali berangkat sekolah karena akan dibully, dicela oleh teman- teman fans sepakbola yang lain. Bahkan lucunya, pernah chelsea kalah dalam liga champion, saat itu ujian, rasanya tidak bisa berpikir sama sekali karena terlarut dalam kesedihan ceritanya. Ya itu masa- masa ketika suka dan fanatik dengan bola, hingga segala pernak pernik tentang chelsea pun dibeli bila kami menemukannya, tapi tentunya disesuaikan dengan kantong kami saat itu. Saat masa kuliah kesenangan pada tim terus berlanjut, bahkan terdukung karena ada kakak kos yang suka juga dengan chelsea sampai akhir kuliah S1 kecintaan pada chelsea itu masih melekat, hingga saat lulus S1 pernah terbesit kapan ya ada masa di mana saya tidak fanatik lagi. Ternyata ada masa, memasuki kuliah S2, sudah jarang menonton, begadang karena Biasanya tergantikan oleh tugas mulia, begadang karena tugas. Dari situ, pertanyaan Saya terjawab tentang lunturnya fanatik pada chelsea fc ada masanya..